Selasa, 20 Februari 2018

Manajemen Kinerja Bagian 1 πŸ’‹

A. Pengertian Manajemen Kinerja
Bacal (1999:4) memandang manajemen kinerja sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus-menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Bacal dalam edisi baru bukunya memberikan perumusan bahwa manajemen kinerja adalah proses komunikasi yang sedang berjalan, dilakukan dengan kemitraan antara pekerja dengan atasan langsung mereka, yang menyangkut menciptakan harapan yang jelas dan saling pengertian tentang pekerjaan yang harus dilakukan (Bacal, 2012:4)
Berbeda dengan Bacal yang menekankan pada proses komunikasi, Armstrong (2004:29) lebih melihat manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim, dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati. Armstrong (2009:9) juga memperbarui perumusannya dengan memyatakan bahwa manajemen kinerja adalah proses sistematis untuk memperbaiki kinerja organisasional dengan mengembangkan kinerja individual dan tim. Dan juga kutipannya dari pendapat Briscoe dan Claus (2008) yang memberikan pengertian manajemen kinerja sebagai suatu sistem melalui mama organisasi menetapkan tujuan kerja, mempertimbangkan standar kinerja, memberikan dan mengevaluasi kerja, menyediakan umpan balik kinerja, mempertimbangkan kebutuhan pelatihan dan pengembangan dan membagikan penghargaan (Amrstrong, 20019:10)
Dibawah ini disampaikan beberapa pendapat tentang manajemen kinerja yang dihimpun oleh Armstrong (2009:57) :

  1. Manajemen kinerja adalah suatu sarana untuk mendapatkan hasil lebih baik dari organisasi, tim dan individual dalam kerangka kerja yang lebih disepakati dalam perencanaan tujuan, sasaran dan standar (Armstrong dan Murlis , 1994).
  2. Proses manajemen kinerja adalah proses dengan mana perusahaan mengelola kinerjanya selaras dengan strategi dan sasaran korporasi dan fungsional. Sasaran dari proses ini adalah mengusahakan sistem putaran tertutup secara proaktif, dimana strategi korporasi dan fungsional disebarkan pada semua proses, aktivitas, tugas dan personel bisnis, dan umpan balik diperoleh melalui sistem pengukuran kinerja untuk memungkinkan keputusan manajemen yang tepat (Bitici, Carrie dan McDevitt, 1997).
  3. Manajemen kinerja adalah suatu rentang dari praktik organisasi yang terikat dalam meningkatkan kinerja dari target orang atau kelompok dengan tujuan akhir memperbaiki kinerja orgaanisasional (DeNisi, 2000).
  4. Manajemen kinerja adalah serangkaian aktivitas yang luas ditujukan pada memperbaiki kinerja pekerja (DeNisi dan Pritchard, 2006).
  5. Pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja individual dan tim dengan maksud mencapai tujuan organisasional (Hendry, Bradley dan Perkins, 1997).
  6. Fokus yang jelas tentang bagaimana masing-masing pekerja dapat memberikan komtribusi pada keberhasilan menyeluruh organisasi terletak pada jantung sistem manajemen kinerja (IDS,1997).
  7. Esensi manejemn kinerja adalah pengembangan individual dengan kompetensi dan komitmen, bekerja menuju pencapaian keberartian sasaran bersama dalam organisasi yang mendukung dan mendorong prestasi mereka (Lockett, 1992).
  8. Manajemen kinerja dimaksudkan memperbaiki fokus strategis dan efektivitas organisasi melalui memastikan perbaikan secara berkelanjutan dalam kinerja individual dan tim (Philpott dan Sheppard, 1992).
  9. Manajemen kinerja adalah sebuah pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja bisnis dan tim untuk mencapai sasran bisnis (Strebler, Bevan dan Robertson, 2001).
  10. Manajemen kinerja adalah tentang mengarahkan dan mendorong pekerja untuk bekerja seefektif dan seefisien mungkin selaras dengan kebutuhan organisasi (Walters, 1995)

Dengan memerhatikan pandangan pakar diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Mengapa diperlukan
Hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manfaat manajemen kinerja bagi organisasi antara lain adalah dalam :

  • Menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu,
  • Memperbaiki kinerja,
  • Memotivasi pekerja,
  • Meningkatkan komitmen,
  • Mendukung nilai-nilai inti,
  • Memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan,
  • Meningkatkan dasar ketrampilan,
  • Mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan,
  • Mengusahakan basis perencanaan karier,
  • Membantu menahan pekerja terampil untuk tidak pindah,
  • Mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan,
  • Mendukung program perubahan budaya.

Manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lain :

  • Mengusahakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku,
  • Menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas,
  • Memperbaiki kinerja tim dan individual,
  • Mengusahakan penghargaan nonfinansial pada staf,
  • Mengusahakan dasar untuk membantu pekerjayang kinerjanya rendah,
  • Digunakan untuk mengembangkan individu,
  • Mendukung kepemimpinan,
  • Proses motivasi dan pengembangan tim,
  • Mengusahakan kerangka kerja untuk meninjau kembali kinerja dan tingkat kompetensi.

Manfaat manajemen kinerja bagi individu antara lain :

  • Memperjelas peran dan tujuan,
  • Mendorong dan mendukung untuk tampil baik,
  • Membantu mengembangkan kemampuan dan kinerja,
  • Peluang menggunakan waktu secara berkualitas,
  • Dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja,
  • Memformulasikan tujuan dan rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan dijalankan.

Dengan demikian, manajemen kinerja memerlukan kerja sama, saling pengertian, dan komunikasi secara terbuka antara atasan dan bawahan.

C. Prinsip Dasar
Sebagai prinsip dasar dalam manajemen kinerja adalah bersifat strategis, merumuskan tujuan, menyusun perencanaan, mendapatkan umpan balik, melakukan pengukuran, melakukan perbaikan kinerja, sifatnya berkelanjutan, menciptakan budaya, melakukan pengembangan, berdasarkan pada kejujuran, memberikan pelayanan, menjalankan tanggung jawab, dirasakan seperti bermain, adanya rasa kasihan, terdapat konsensus dan kerja sama serta terjadi komunikasi dua arah. Sebagai berikut 20 prinsip dasar manajemen kinerja :

  1. Strategis
  2. Holistik
  3. Terintegrasi
  4. Perumusan tujuan
  5. Perencanaan
  6. Umpan balik
  7. Pengukuran
  8. Perbaikan kinerja
  9. Berkelanjutan
  10. Menciptakan budaya
  11. Pengembangan
  12. Kejujuran
  13. Pelayanan
  14. Tanggung jawab
  15. Konsensus dan kerja sama
  16. Komunikasi dua arah
  17. Berbagi harapan
  18. Mengelola perilaku
  19. Bermain
  20. Rasa kasihan


Semoga bermanfaat ya Idonesianer
Tunggu bagian selanjutnya ❤

Salam Hangat 
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya






Sumber :
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja-Edisi Kelima. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

1 komentar:

  1. Bet on Horse Racing - MapYRO
    Compare and book horse titanium knife racing micro hair trimmer tips and odds for your next event. Watch garmin fenix 6x pro solar titanium live and replays of today's race from λ©”μ΄ν”Όλ‘œμΆœμž₯λ§ˆμ‚¬μ§€ the revlon titanium max edition world's biggest race meetings.

    BalasHapus